Laman

Minggu, 16 Agustus 2009

Lagu Untuk Adikku

Aku tak kan pernah melupakan saat-saat itu,
tepat 11 tahun yang lalu.
Saat di mana adik kesayanganku, adik kecilku satu-satunya pergi meninggalkanku untuk selama-lamanya, di dalam pelukanku …
Usiaku saat itu baru 11 tahun dan adikku genap berusia 6 tahun.
Aku hanya tinggal berdua dengan adikku, di sebuah rumah sederhana peninggalan almarhum kedua orangtuaku.
Beruntung, kami memiliki tetangga yang sangat peduli.
Tetapi, saat itu penyakitnya-lah yang membuat adikku terbaring tak berdaya di atas ranjangnya…
Leukimia, kata dokter.
Aku belum mengerti penyakit seperti apa itu.
Yang aku tahu, adiku sakit parah & ia harus sembuh!
5 hari ia tak sadarkan diri..
5 hari pula aku tak beranjak dari sampingnya.
Aku ingin terus bersamanya, menjaganya.
Hanya dia satu-satunya keluarga yang aku miliki, hanya itulah yang aku pikirkan.
Ketika akhirnya ia sadar, kupeluk dia, ia tersenyum lemah dan tak kusangka ia memintaku untuk bernyanyi ..
Sebuah lagu yang sama-sama kami sukai..
Sebuah lagu yang sering kami nyanyikan bersama..
Sebuah lagu sederhana, yang selalu menemani kesendirian kita..
Sebuah lagu yang tak kan pernah mungkin kulupakan…
“seandainya sahabatku, dari luar angkasa, apa yang terjadi oh mungkinkah ?
Sejenak bintang utara bermain dengan air, mengitari planet saturnus bersama-sama ..
Kata-kata yang indah, tidaklah perlu..
Sungguh menyenangkan hati
Hingga waktu pun terlupakan ….”

Saat lagu itu belum berakhir,
Suaranya yang terbata-bata sudah tidak terdengar lagi,
nafasnya tak lagi terasa dalam pelukanku, aku sadar saat itu juga ia sudah kembali pada-Nya …
Namun lagu itu tetap kulanjutkan hingga bait terakhir…

“planet venus yang indah, seperti dari emas …
Tempat yang paling indah,
Yang pernah kau antar …”

Seketika itu juga, tangisku pun pecah…
Aku tak menyangka 5 hari ia berjuang bertahan hidup hanya untuk menyanyikan lagu itu bersamaku untuk yang terakhir kalinya…
Sampai sekarang tiap kaliku mendengar lagu itu aku selalu menangis ..
Namun aku juga bahagia, karna lewat lagu itu aku bisa mengenangmu, mengenang kebersamaan kita walau hanya sesaat…
“Dik, kupersembahkan lagu dan kisah ini hanya untukmu…”

Selasa, 04 Agustus 2009

Minus 10

Saat itu tiba-tiba saja aku langsung berpikir..
Hari ini dunia akan berubah di mataku.
Hari ini dunia akan begitu sempit bagiku.
Hari ini semua akan terlihat berbeda dari biasanya.
Hari ini semua akan nampak sama di mataku.
Pacarku,
Temanku,
Keluargaku,
Motorku,
Anjingku,
Bahkan bayang diriku di cermin seolah-olah pasti akan nampak sama.
Apa pun, akan terlihat mirip di mataku.
Cukup!!!
Sekarang yang harus kupikirkan adalah apa yang bisa aku lakukan sekarang?
Aku harus bangkit!
Aku tak boleh hanya berdiam diri disini menunggu bantuan orang lain.
Apapun yang terjadi aku harus mencoba terus berjalan.
Walau tanpa kacamataku yang baru saja pecah.