Laman

Senin, 04 Oktober 2010

Maaf...

Aku bingung,
mereka semua berucap “maaf” padaku.
Padahal hari ini bukanlah hari raya Idul Fitri.
Aku hanya berdiri di depan rumah mereka.
Aku bukan jagoan.
Aku juga bukan preman.
Aku sudah tua, tak ada lagi yang perlu mereka takuti dariku.
Aku tak mengenal mereka,
dan mereka pun juga tak mengenalku secara pribadi.
Walau memang hanya sedikit dari mereka yang peduli padaku,
aku tak pernah marah,
aku juga tak menyalahkan mereka.
Lantas mengapa mereka berucap “Maaf” padaku?
Bukanlah kata “maaf” yang kuinginkan dari mereka.
Aku hanya butuh sedikit uang untuk hidup.
Aku hanya seorang pengemis tua renta yang miskin dan kelaparan.