Laman

Kamis, 10 Januari 2013

kemudian hening


Awalnya aku tak pernah begitu percaya dengan hal-hal yang berbau mistik dan gaib. Memang selama 13 tahun kehidupanku, sudah sangat sering aku mendengar banyak cerita seram dengan berbagai macam versinya masing-masing. Namun, perlahan semua anggapan itu mulai sirna.

Apalagi kini peristiwa di luar nalarku terjadi di hadapanku sendiri.

Sudah hampir satu jam Pak Ustad memanjatkan berbagai macam doa dan ayat-ayat suci kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Tak hanya itu, Pak Deny, guru olahraga di sekolahku yang dikenal memiliki kemampuan supranatural pun ikut berusaha memulihkan kondisi Rani, teman sekelasku.

Sebelumnya saat mata pelajaran Biologi tengah berlangsung, Rani yang duduk sendirian di sudut ruang kelasku tiba-tiba saja menjerit histeris, tanpa sebab yang jelas. Sontak seluruh siswa pun menoleh padanya.

Beberapa siswa yang duduk di sekitar Rani menjadi panik dan menjauhinya. Sementara itu, Bu Eka, guru biologi yang saat itu sedang mengajar kami pun tak kalah paniknya. Ia berlari keluar kelas menuju ruang guru.

Bangunan sekolah kami memang dikenal sebagai salah satu bangunan tertua di kota ini. Berbagai peristiwa mistik di tempat ini seolah menjadi cerita lain dari sejarah bangunan sekolahku.

Namun, tak pernah seekstrim ini.
Tak pernah ada satu orang pun yang pernah mengalami kesurupan di sini.

Saat kulihat Rani, perasaan aneh menyelimutiku.
Pandangannya kosong, matanya kadang terpejam, kadang terbelalak kosong menatap langit-langit.
Tubuh nya basah kuyup oleh keringatnya sendiri.
Jeritan, desahan, lengkingan silih berganti keluar dari bibir basahnya yang meracau tak jelas.
Seolah-olah ada yang benar-benar menguasai dan merasuki tubuhnya.

Di saat kami semua mulai lelah dan menyerah, tiba-tiba Rani menjerit kencang.
Napas terengah-engah.
Tak lama, sebatang mentimun yang terlihat basah dan mengkilap jatuh dari dalam rok birunya.

Kemudian semua menjadi hening.